Friday 26 August 2016

Yuk.. Move On Dari Si Dia...

Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, ' hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.' Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang." (QS. Al-Ahzab: 59).

Maksud ayat ini adalah, "wahai Muhammad, katakan kepada istri-istrimu, anak-anakmu, dan wanita-wanita muslimah disetiap ruang dan waktu agar membuat pembeda bagi mereka dari wanita jahiliyah. Hendaknya mereka memakai jilbab yang lebar di atas pakaian yang biasanya mereka pakai dirumah." Inilah ayat yang memerintahkan kita berjilbab.

Jilbab merupakan suatu kewajiban yang diharuskan dan tanpa kecuali. "TAPI", untuk menutup aurat dari ujung kepala sampai kaki terkecuali telapak tangan dan wajah, seperti hadits Rasulullah yang disampaikan kepada Asma' putri Abu Bakar Ash-Shiddiq;
"Wahai Asma', sesungguhnya apabila seseorang wanita telah haidh (sudah baligh), maka tidak boleh terlihat darinya kecuali ini dan ini." Kemudian beliau berisyarat ke wajah dan kedua telapak tangan beliau. (HR. Abu Dawud).

 Inilah cerita awal pertama memakai hijab (jilbab). Pertama aku mengenakan jilbab itu saat aku menerima raport kenaikan kelas 2 SMA, selain karena ayat Al-Qur'an dan hadits yang menerangkan bahwa kita diwajibkan untuk memakai jilbab juga dikarenakan pada saat itu aku bernazar, jika aku masuk kelas IPA maka aku akan memakai jilbab. Ya.. Alhamdulillah aku masuk kelas ipa dan pada sora hari di hari yang sama aku langsung mulai untuk memakai jilbab dengan niatan Lillahita'ala. Dulu, aku belum syar'i memakai jilbab, kenapa? karena aku dulu masih suka memakai celana jeans, terkadang masih memakai kaos. Awalnya sempat terfikirkan oleh ku, jika aku memakai jilbab nanti rambutku ngga bisa di macem-macemin lagi, nanti aku ngga bisa pake baju ini.. celana itu.. nanti aku.... bla..bla..bla... tapi aku tetap kembali ke niatan awal yaitu "karena Allah". Alhamdulillah jilbab yang aku kenakan tetap bertahan sampai sekarang. Memang membutuhkan proses dan waktu yang tidak sebentar untuk sampai pada tahap berjilbab syar'i. Perlahan aku mencoba memanjangkan jilbab sampai pada akhirnya aku menghilangkan koleksi jeans yang ada dilemariku dan mulai menambah koleksi rok dan gamis sebagai gantinya. Walaupun saat itu, hanya memiliki beberapa potong rok dan gamis. Tak perduli apa yang dibilang orang-orang disekitar dan bahkan mama ku sering bilang bahwa aku terlihat lebih gendut atau seperti ibu-ibu.. Ah.. sudahlah.. omangan mamaku sendiri sudah tak ku hiraukan lagi, karena yang ku perdulikan saat ini adalah penampilanku baik di mata Allah.

Mungkin dipertengahan tahun 2013 adalah awal aku memakai jilbab syar'i dan mulai membiasakan memakai rok dan gamis, ini karena aku ikut dan bergabung disebuah kepengurusan organisasi islami dimana pada saat itu semua pengurus dari seluruh divisi diharpkan untuk menghadiri acara perkenalan secara langsung (tatap muka), karena biasanya kami hanya berkomunikasi lewat salah satu aplikasi pesan online yaitu WhatsApp. Pada saat itu lah aku melihat rekan-rekan ku mengenakan jilbab syar'i dan memakai rok/ gamis sedangkan pada saat itu aku belum seperti mereka karena aku masih mengenakan jeans dan jilbab pun belum sepenuhnya syar'i.

Tak hanya perasaan malu yang ku rasa saat itu, ada perasaan iri yang terlintas dihatiku. Ya... benar aku iri melihat mereka yang mengenakan pakaian lebih baik dari aku dan sesuai syarian Nya, iri melihat mereka bisa berpakaian seperti apa yang diperintahkan oleh Allah, sedangkan aku?? :'( ...
Pandangan ku pun terfokus kepada mereka semua yang mengenakan rok ataupun gamis dan memakai jilbab syari'i, mereka terlihat begitu nyaman dengan apa yang mereka kenakan, terleihat sederhana tapi begi anggun dan enak dilihat. Kejadian itu pun membuat hati ku menjadi yakin untuk segera move on dari si dia (pakaian pendek, ketat) ke si dia (pakaian syar'i)

Keyakinan ku untuk move on dari si dia mulai ku lakukan. sesampainya di rumah ku buka lemari pakaianku dan ku pilih-pilih baju yang kiranya terlalu ketat, pendek, nerawang, dan tak lupa koleksi jeans yang ku punya, ku kumpulkan semua jadi satu dan bisa ku hibahkan kepada yang lebih membutuhkan. Untunglah saat itu masih memiliki beberapa potong rok yang masih tersimpan rapi. Ada rasa malu saat itu, karena ternyata koleksi rok yang kupunya sedikit, dan jilbab yang kupunya masih transparan dan pendek. Saat itu jilbab yang transparan masih bisa ku pakai, karena aku memakainya double sehingga tidak terlihat transparan lagi. Move on pun membutuhkan waktu dan proses yang tidak sebentar.

Memakai jilbab syar'i pertama kali.. subhanallah,.. aku merasa tenang karena tidak perlu lagi tarik sana sini.. tak perlu lagi pentul sana sini.. hanya sebuah peniti yang ku kenakan dan satu buah bros bunga, dengan penampilan baru ku itu, aku mulai dengan bismillah untuk mengawali hari ku. Tapi entah mengapa, rasanya semua orang yang ku lewati dan bahkan rekan kantorku mulai memperhatikan penampilan ku yang beda dari biasanya. Bahkan ada yang bilang jika aku ini berlebihan dalam hal agama atau aku terlalu agamis alis sok alim. Dikira ikut pengajian apalah.. orang partai mana laah.. ajaran mana laah.. dan lain lain..

Awalnya aku sempat 'berprasangka', mungkin karena tidak suka atau apalah. Tapi aku berfikir lagi, mungkin mereka belum terbiasa denang penampilan baru ku saat ini. Sempat minder, tapi aku tetap kembali ke niatan awal yaitu "Karena Allah". Aku pun sudah tidak perduli lagi tentang penilaian dan pendapat orang tentang aku, karena tujuan ku adalah penilaian Allah. Nabi Muhammad SAW saja menyampaikan perintah Allah membutuhkan pengorbanan mulai dari dicaci, dimaki, dilempar batu, bahkan diludahi tapi saat ini aku kan baru dikatain ini itu, masa iya sudah mau menyerah. Seharusnya aku bisa bersikap tenang dan tidak marah. Dikeluarga ku sendiri aku berusa menjelaskan kepada mereka dan itu membutuhkan waktu untuk membuat mereka mengerti dengan  move on yang ku lakukan ini.

Seiring berjalannya waktu, setelah aku mengenakan jilbab syar'i benar-benar terasa bedanya. Dijalan atau dimanapun jika ada ikhwan yang dekat denganku selalu jaga jarak, bahkan jika aku duduk di dalam bis, hampir tidak ada ikhwan yang duduk disebelahku karena dia lebih memilih tempat duduk yang lain. Semenjak aku mengenakan jilbab syar'i hati menjadi tenang, dijalan terasa aman dari godaan ikhwan. Seperti ada allah yang melindungi dibalik jilbabku. Walaupun aku mengenakain jilbab syar'i bukan berarti aku sudah puas, sebab dengan mengenakan jilbab syar'i ini merupakan langkah awal untuk memperbaiki diri dan lebih upgrade lagi sama amal ibadah dan ilmu agama.

Shalihat..
Ketika kita sudah dewasa, sudah baligh, dan sudah jatuh hukum WAJIB menutup aurat. Seharusnya sudah tidak ada lagi alasan ini dan itu untuk berdalih untuk tidak mengenakan jilbab,
Ada yang mendadak jadi GAFATAR (Gerakan Afa-aFA enTAR)
ENTAR aja berjilbabnya kalau sudah menikah.
Kalian lupa, kalau sebelum menikah dosanya yang menanggung adalah ayah?
ENTAR aja berjilbabnya kalau sudah dapet kerjaan posisi enak.
Kalian lupa, kalau rejeki kita yang mengatur adalah Rabb yang memerintahkan menutup aurat?
ENTAR aja berjilbabnya, kan sekarang masih muda.
Kalian lupa, kalau syarat mati tidak melulu menuggu tua?

Maukah moment pertama kali kalian menutup aurat dengan amat rapat adalah ketika hari terakhir kita berada di dunia? Ketika masa kontrak kita di dunia telah habis?
Maukah aurat kalian tertutup dengan rapi bukan dengan kain katun, wolvis, balotely? Tapi dengan lima lembar kain KAFAN.

Yuk.. menutup aurat dari sekarang..
Yuk berjilbab dari sekarang, karena berjilbab bukan tanda kita sudah baik, hati kita sudah bersih, akhlak kita sudah sempurna..
Berjilbab (menutup aurat) adalah tanda kita TAAT akan perintah Allah.
Yang sudah berjilbab (menutup aurat) segera move on dari si dia (pakaian pendek, ketat, dan nerawang) ke si dia (pakaian syar'i), karena move on bukan hanya terkait cinta kepada manusia, tapi juga pada Sang Pencipta, yakni Allah 'Azza wa Jalla.

Semoga aku dan shalihat bisa istiqomah ..
Aamiin.. Allohuma Aamiin...



Friday 8 January 2016

Kami Anak Negeri

Kami berkumpul di bawah teriknya mentari yang panas...
Kami disini .. berbaris rapi...
Berkumpul menyusun strategi...
Kami para buruh berkumpul untuk angkat bicara...

kami para buruh menantang panas...
Mengadu tentang kesejahteraan yang belum pantas...
Dari Ketidak adilan yang mereka nikmati...
Suara suara lantang di teriakan...
Berharap para wewenang mendengar...
Berharap tuntutan dipenuhi atau diamin kan...

Kami bukanmencari jati diri...
Kami berjuang untuk keadilan...
Kami pekerja pekerja sejati...
Yang berjuang melawan penindasan...
Kami berjuang tentang kesejahteraan...
Yang semestinya kami nikmati...
Dari tetesan keringat yang selama ini kami teteskan...

Kami dambakan ketentraman...
Dari hak yang belum terbalaskan...
Kami hanya orang orang yang tidak berdaya...
Kami hanya mencoba menanyakan hak hak kami...

Kami turun ke jalan bukan untuk cari perhatian...
Kami turun ke jalan bukan pamer kekuatan...
Kami turun ke jalan hanya ingin perjuangkan hal yang belum tergenapkan...
Kami adalah bagian dari bangsa ini...
Anak negeri yang jua ingin sejahtera...
Kami buruh Indonesia...
Selalu berjuang untuk kemajuan negeri ini...

Kemanakan nasib buruh ini...??
Kalau upahnya dikebiri...
Kemanakan nasib buruh negeri ini...??
Kalau hak haknya di curi...

BURUH BERSATULAH...

Mohon maklum jika sekali kali
Kami mengganggu kenyamanan sahabat profesi lain...
Bukan maksud kami mengacau...
Kami hanya ingin berjuang untuk keadilan..

BURUH BERSATULAH...

Teruslah Berjuangan...
Tetap Semangat...

by : Thie Chubiez


want to see more pict..
click here















Wednesday 6 January 2016

I'm Sorry... Good Bye..

I'm Sorry..
for what??
For living you too much..
For missing You..

I'm Sorry...
For waiting to see you everyday..
For always thinking about you before going to sleep...
For feeling upset if I don't see you...
For waiting to be by your side..

I'm Sorry...
For waiting to make you Happy...
For waiting you to be part of my life..
For trying to make you SMILE...
For dreaming about you everyday...

I'm Sorry...
For replying back as Quick as Possible...
I'm Sorry...
For getting Mad,, Sad,, and Jealous...
I'm Sorry...
For being just a simple game..
I'm Sorry...
For thinking that You Loved Me...
For annoying you with my calls and messages..
I'm Sorry...
For caring about you..

I'm Just...
Sorry for every single mistake I made..
Good Bye..


click here to watch a simple video